Jono dibesarkan dengan kebengisan pukulan dan cacian dari Bapak, tak terkecuali dengan nasib Emak. Bogem mentah Bapak selalu melayang di lahir dan batin Emak. Perlakuan itu melahirkan luka menganga dan dalam hingga Emak mengakhiri hidupnya. Sedangkan bagi Jono, semua itu menjadi sebab dia harus dendam dengan masa lalunya, terutama dengan Bapak. Ditambah cercaan dari Bapak yang mencap Jono “banci”. Label banci di jidat Jono seolah mendapat pembenaran ketika dia
memang tidak memiliki tampannya seorang lelaki. Akhirnya Jono melakoni 2 peran yang berbeda, sebagai Jono dan Jeni, sang ikon Rumah Malam Mawar.
Hingga di suatu malam, Jeni mendapat kesempatan melayani seorang pria istimewa, pria yang telah dinantikannya selama ini. Tak lupa Jeni juga menyiapkan hadiah untuk pria itu, yang dia selipkan di belakang bajunya.
Siapakah gerangan pria istimewa itu? Dan apa yang akan Jeni persembahkan malam ini untuk pria tersebut?
Telusuri kisah menegangkan ini selengkapnya dan temukan kisah-kisah menarik sekaligus menantang lainnya dalam Kumcer Ideologis pertama di Indonesia yang sarat akan nilai-nilai hikmah dan penuh petualangan hidup di dalamnya! Kumcer dengan taste yang berbeda!
